Atas Ketidakhadirannya di Audiensi, FKKB Mengaku Sangat Kecewa

Tasikmalaya, Rekamjejaknews.com- Forum Komunikasi Karangnunggal Bersatu (FKKB), sangat kecewa atas ketidakhadiran BPPKAD, BAPPEDA, Inspektorat dan Bupati/Wakil Bupati Tasikmalaya (Eksekutif), pada agenda audiensi hari ini.

Akan tetapi tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.

Bahkan, semula FKKB ingin menyampaikan dan mendengar langsung penjelasaannya terkait pemindahan titik koordinat lokasi pembebasan lahan yang diduga untuk pembangunan RSUD.

Warga masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Karangnunggal Bersatu (FKKB), yang rencana diterima oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, (Komisi II dan Komisi IV), Bupati/Wakil Bupati, BPPKAD, BAPPEDA, Inspektorat, Kadis Kesehatan.

Diputuskan dalam audiensi yang digelar pada hari Senin (21/3/2022), sekira pukul 14.15 WIB, di ruang Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, bahwa disepakati dalam pekan ini, audiensi di gedung Bupati Tasikmalaya.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya H. asop Sopiudin dan yang hadir Asep Saepulloh akan mendampingi warga masyarakat FKKB ke gedung Bupati.

Ketua Presidium Tassela Asep Rahmat mengatakan, atas ketidakhadiran para pihak seakan terjadi apa – apa, agenda audiensi hari ini kan sudah melalui proses dan tidak mendadak, ungkapnya.

Abu, Wakil Ketua GM FKPPI Rayon 1215/Karangnunggal mengungkapkan kekecewaannya, seolah tidak menghargai warga yang sudah jauh – jauh memenuhi undangan audiensi tersebut.

“Terkesan ada sesuatu hal yang tengah ditutupi”, tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua FKKB Ade Tamzid, bahwa para pihak sangat mengecewakan dan menyakiti kami sebagai warga yang berharap mendapat penjelasan, ujarnya.

Ade Tamzid mengatakan, “Jangan – jangan para pihak yang tidak hadir saat ini sedang mencoba menyiasati sesuatu hal”, ucapnya.

“Kami tidak bermaksud menghambat apalagi menghalangi tentang rencana pembangunan RSUD tersebut, bahkan kami sangat mengapresiasi, namun kami ingin alur mekanisme nya yang jelas, jangan sampai warga Karangnunggal di beri harapan palsu seperti yang lalu”, tandas Ade Tamzid. (**)