Viralnya Video Dua Siswi SMP Berkelahi Jadi Bahan Evaluasi Dunia Pendidikan
Bengkulu,rekamjejaknews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu menyikapi peristiwa viralnya video yang mempertontonkan dua orang siswi SMP di Kota Bengkulu berkelahi.
Dikatakan Asisten I Eko Agusrianto, hal ini menjadi bahan evaluasi Pemkot dalam dunia pendidikan. Selama ini Pemkot terus memantau aktivitas belajar mengajar murid di sekolah. Baik melalui Dinas Pendidikan hingga pihak sekolah. Mengenai perkelahian yang viral tersebut, berarti ada aspek yang harus diperbaiki.
Salah satu cara yang dilakukan yakni meminta Dinas Pendidikan dan sekolah menamkan nilai budi pekerti kepada murid.
Kemudian, Pemkot mengarahkan sekolah untuk mulai memupuk rasa persaudaraan diantara pelajar. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan- kegiatan luar sekolah atau ekstrakulikuler.
Saat ini perlu kita tanamkan pada generasi pelajar, bahwa zaman mereka saat ini bukan lagi mengedepankan kompetisi namun lebih mengedepankan kolaborasi,” ujar Eko Agusrianto.
Nantinya Eko akan membahas formulasi dalam memupuk persaudaraan antar pelajar dengan Dinas Pendidikan Kota Bengkulu.
Terait hal ini, beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sehmi meminta agar orangtua dan masyarakat turut serta memantau para pelajar di Kota Bengkulu.
“Kami memohon kepada masyarakat yang melihat perkelahian siswa memakai seragam sekolah untuk dicegah karena itu pasti pelajar,” ujar Sehmi.
Lanjutnya, para siswa ini masa depan bangsa sebagai generasi pemimpin menuju Indonesia Emas 2045. Artinya, ini menjadi tanggung jawab semua pihak.
“Ini kader-kader masa depan bangsa. Oleh karena itu, kita semua bertanggung jawab dan tidak boleh membiarkan kejadian yang terjadi baru-baru ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepsek tempat kedua siswi bersekolah mengatakan bahwa pihak mereka sudah memberikan edukasi kepada para siswi yang berseteru untuk tak melakukan hal yang serupa lagi.
“Sudah membuat surat perjanjian tidak melakukan perbuatan yang sudah viral itu. Kita bimbing lagi, kita monitoring lagi dan dievaluasi lagi sampai benar-benar tidak berbuat hal serupa lagi,” jelasnya.
Sebagai informasi, untuk kedua siswi yang menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan, melalui orang tua mereka telah sepakat berdamai dengan dimediasi pihak kepolisian. (**)
Komentar Terbaru