Pemkot Kejar Peningkatan Nilai SPBE dan Sempurnakan Smart City

Bengkulu,rekamjejaknews.com – Berdasarkan surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor : B-349/DJAI/AI.01.02/06/2022 dan menindaklanjuti Nomor B-182/DJAI/AI.01.02/03/2022 Tanggal 23 Maret 2022 perihal Undangan Penilaian (Assesment) Gerakan Menuju Smart City 2023 yang telah diselenggarakan secara daring, tanggal 11-14 April 2022 lalu.

Disini Kota Bengkulu terpilih dan menempati urutan ke-37 dari empat puluh tujuh (47) kota/kabupaten yang dipilih dalam penilaian/asesment dan menggunguli 158 kota/kabupaten yang ikut serta. Dan nanti akan ada pendampingan dan support dari Kementerian Kominfo terkait pembangunan dan pengembangan masterplan Smart City.

Untuk persiapan pembinaan dan kerjasama, Pemkot Bengkulu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika memantapkan berbagai hal, diantaranya Kadis Kominfo memberikan arahan kepada jajarannya, terkhusus bidang E-Government.

Seperti Selasa (12/7/2022), Kadis Kominfo Eko Agusrianto melakukan rapat bersama bidang E-Government yang dihadiri langsung Kabid Penyelenggara E-Government Herliani bersama para sub koordinator yang berlangsung di ruang kadis Kominfo.

“Ini dalam rangka kita terpilih untuk perwujudan smart city yang hasil dari assesment Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu. Insya allah MoU nanti di awal 2023, kemudian terkait dalam proses smart city, salah satu indikatornya ialah sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE),” tutur Eko.

Kata Eko, evaluasi yang dilakukan ialah untuk percepatan-percepatan dalam mewujudkan smart city dan SPBE.

“Evaluasi tadi artinya percepatan-percepatan langkah-langkah dalam perwujudan SPBE seperti apa. Hampir sama bahwa kominfo itu kan sudah banyak ya membangun beberapa aplikasi inovas. Cuma itu tadi, jangan cepat berpuas diri karena di era digitalisasi ini, apalagi terkait dengan masalah SPBE dan smart city,” ujarnya.

Di era digital, Eko menuturkan, Kominfo harus menjadi urat nadi dan ujung tombak dalam perwujudan visi-misi Walikota dan Wawali, salah satunya smarty city dan SPBE.

“Oleh karena itu, saya sampaikan kepada teman-teman di E-government untuk selalu bisa menerjemahkan apa-apa yang menjadi keinginan, apa yang menjadi apresiasi dari Walikota dan Wakil Walikota yang secara operasional kita bisa dorong percepatan-percepatan dengan percepatan bangunan dan inovasi yang kreatif,” tambahnya.

Karena pada dasarnya SPBE ini membutuhkan percepatan dan transparansi. Sehingga apa yang menjadi keinginan Walikota dan Wawali untuk mewujudkan Kota Bengkulu religius dan bahagia itu dapat terwujud.

Tetapi ada beberapa catatan yang harus diperbaiki Kominfo, salah satunya ialah permasalahan nilai SPBE Kota Bengkulu yang terbilang masih rendah.

“Kita akan mencoba dongkrak ini. Setidak-tidaknya kita harus sama dengan beberapa kota dan kabupaten besar yang lain. Ini butuh kerja keras dan memang kita hanya punya waktu terbatas. Tetapi ya meskipun peluang itu sangat kecil ketika kita sungguh-sungguh, menggunakan cara-cara yang cerdas. Insya allah kita akan bisa mengejar ketertinggalan nilai itu,” jelasnya.

Dengan rasa optimis, Eko berharap terjadi peningkatan yang cukup signifikan nilai SPBE Kota Bengkulu dari tahun-tahun sebelumnya. (**)