GURU HONORER SMAN BENGKULU TENGAH SANGAT TIDAK MENCERMINKAN SEORANG GURU

Rekamjejaknews.com-Sebuah kejadian kekerasan terhadap murid oleh seorang guru honorer di SMAN Kabupaten Bengkulu Tengah,menghebohkan masyarakat. Guru Olahraga honorer tersebut, yang berinisial SR dilaporkan melakukan tindakan kekerasan terhadap belasan murid yang lupa membawa sarana olahraga berupa raket.

Akibatnya saat jam pelajaran olahraga, dari 25 murid ada sekitar 12 murid yang tidak membawa kemudian diberikan hukuman pertama di jemur dibawah terik matahari selama 2 jam dilapangan. kemudian murid di pukul sekeras tenaga dengan mengunakan raket, dengan sekuat tenaga, sehingga mengakibat beberapa bagian tubuh murid menjadi lebam – lebam dan lecet.

Menanggapi hal tersebut salah seorang wali murid menjelaskan,kami sangat tidak menerima tindakan guru Olahraga honorer tersebut yang tak pantas didunia pendidikan,dan kami akan melakukan somasi agar guru honorer tersebut meminta maaf, kepada murid – murid yang telah dipukulinya.

Dari pantauan awak media.Senin.28/08/2023. yang mendatangi salah seorang murid yang mendapatkan perilaku kekerasan dari salah seorang guru Olahraga honorer tersebut, terlihat jelas kedua kaki murid tersebut di bagian betis dan paham,tampak jelas lebam dan memar,bahkan murid tersebut sempat dibawak berobat kerumah sakit terdekat dikarena kondisinya sempat meriang.

Kejadian ini terungkap setelah beberapa orang tua murid mendapatkan informasi dari anak-anak mereka yang menjadi korban. Tindakan kekerasan tersebut diyakini telah berlangsung selama beberapa waktu, namun baru terungkap belakangan ini.

Menurut keterangan beberapa murid yang menjadi saksi, guru Olahraga honorer berinisial SR ,seringkali menggunakan tindakan fisik yang tidak pantas sebagai bentuk disiplin terhadap murid-muridnya. Beberapa tindakan yang dilaporkan mencakup pukulan,

Pihak sekolah segera merespons laporan tersebut dengan mengadakan investigasi internal. Kepala sekolah, menyatakan bahwa tindakan kekerasan terhadap murid tidak dapat ditoleransi dalam lingkungan pendidikan.

“Sekolah kami selalu menjunjung tinggi prinsip pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua murid. Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap guru yang terbukti melakukan kekerasan terhadap murid,” ujar kepala

Pihak sekolah juga berjanji akan memberikan perlindungan dan dukungan kepada murid-murid yang menjadi korban. Selain itu, mereka juga akan memperketat proses seleksi dan pengawasan terhadap guru honorer di sekolah tersebut.

Dalam situasi ini, pihak sekolah mengimbau kepada seluruh murid dan orang tua untuk melaporkan segala bentuk kekerasan atau tindakan tidak pantas yang terjadi di lingkungan sekolah. Mereka juga menyediakan saluran komunikasi terbuka untuk menerima laporan dan pengaduan terkait hal ini.

Kasus kekerasan guru Olahraga honorer terhadap murid ini menjadi peringatan bagi seluruh pihak terkait pentingnya menjaga dan melindungi anak-anak dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan yang aman dan nyaman adalah hak setiap anak, dan tindakan kekerasan tidak dapat dibiarkan.

Pihak berwenang diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang setimpal kepada pelaku kekerasan. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih waspada dan bertindak tegas terhadap tindakan kekerasan dalam dunia pendidikan.(Febri)