Diduga ada pungutan liar di SD 75 kota Bengkulu

Bengkulu,Rekamjejaknews.com – Senin pagi LSM Perci mendatangi Sekolah Dasar Negeri 75 Kota Bengkulu dan awak media terkait isu adanya pungutan uang perpisahan sebesar Rp175.000, uang photocopy Rp. 15.500, uang kertas photocopy Rp. 15.000 dan uang tebusan pengambilan nomor ujian sebesar Rp. 6.000. Pada hari Senin , 30/05/2022

Saat di konfirmasi kepada kepala sekolah ibu yang bernama ibu yanti membenarkan adanya pungutan tersebut namun semua nya itu di lakukan oleh ketua komite dan saya selaku kepala sekolah menyetujui saja,dan dari uang sebesar Rp. 175.000 persiswa tersebut semua dikelola oleh pak hamen sebagai ketua komite tutur ibu yanti dan uang kumpulan sedekah Rp. 2000 perhari dari instruksi wali kota untuk membantu siswa yang tidak mampu kalau ada selentingan di belikan ke lemari rak untuk mukena di masjid itu tidak benar dan uang tersebut masih ada di saldo dan akan kami serahkan ke badan amilzakat jelas nya.

Terkait dengan ada pungutan Rp. 15.000 yang kata nya untuk uang photocopy itu juga benar dan ini tidak setiap murid mengumpul kan uang tersebut hanya sebagian saja dan guna untuk fotocopy soal tahun lalu sebagai bahan pelajaran untuk menghadapi ujian sambung ibu yanti.

Ketua umum lembaga swadaya masyarakat (PERCI) bapak T.AFRIZAL sangat menyayangkan hal ini terjadi di sekolah dan saya sangat mengecam hal ini karena ini potensi pungutan liar yang di lakukan oleh kepala sekolah dan ketua komite. Karena setiap sekolah sudah di danahi oleh DANA BOS. Kalau ini yang di lakukan oleh sekolah saya akan berkoordinasi ke pihak aparat penegak hukum jelas nya

Sambung bang afrizal sebenarnya sudah ada berapa orang tua yang mendatangi sekretariat perci guna untuk dapat melaporkan sekolah sekolah yang melakukan indikasi pungutan liar yang bermacam modus kata bang afrizal.

Kalau ini dari pihak Diknas tidak ada tindakan dalam mengatasi pungutan ini saya akan lapor ke pihak yang berwajib tegas nya.
Sampai berita ini kami tayang kan pak harmen ketua komite sekolah Dasar negeri 75 kota belum dapat di konfirmasi.(rekamjejaknews.com)